Pengalamanku News - Kabarnya, teknologi Code Division Multiple Access atau CDMA tidak akan berlalu lalang lagi di Indonesia sejak 2014 ini. Apabila sudah ada kepastian dari pihak regulasi, maka akan ada yang harus dikorbankan.
Tentu saja yang menjadi korban pertama adalah para pelanggan atau juga pengguna perangkat mobile berbasis CDMA. Hal tersebut dikarenakan teknologi ini sampai sekarang masih digunakan oleh banyak orang di Indonesia.
Memang belum ada keputusan resmi dari pemerintah apakah nantinya CDMA akan benar-benar ditutup atau dialihkan ke jalur LTE (migrasi), namun apabila benar, maka ada banyak perangkat mobile yang harus siap tak terpakai lagi.
Sebetulnya ada banyak, namun berikut adalah beberapa di antara perangkat-perangkat mobile berbasis CDMA yang nasibnya masih belum menentu tersebut.
- Smartfren
Mulai dari Smartfren Andromax G, I, C, U, T, V, C261, Andro HS-E910, Smartfren Alcatel One Touch D920 dan Smartfren Xstream merupakan produk dari Smartfren yang diperkirakan akan menjadi barang bekas tak terpakai apabila teknologi CDMA tidak lagi mempunyai tempat di Indonesia.
Namun, asa masih tetap ada karena Menkominfo mengisyaratkan bahwa para operator CDMA dapat mengalihkan teknologinya ke LTE.
- Samsung
Produk-produk CDMA dari Samsung yang masuk ke Indonesia antara lain, Samsung Galaxy Infinite SCH-i759, Samsung Galaxy Y Young i509, Samsung SCH-S259, Samsung Galaxy S4 CDMA, Samsung Prevail 2, Samsung Galaxy S III I535, Samsung Galaxy S Lightray, Samsung W139 Duos, Samsung E189 CDMA, Samsung Galaxy Axiom, Samsung Galaxy Note II CDMA dan masih ada beberapa lagi lainnya.
- LG
Perangkat-perangkat tersebut antara lain LG Lucid 4G, LG Splendor dan LG Optimus G lS970.
- Nokia
Berikut beberapa produk dari Nokia yang masuk dalam lingkup CDMA Nokia 2505, 2608, 6235i, 1508, 2125i, 2128i, 2126, 1255, 1265 dan 1315.
- BlackBerry
Berikut di antaranya, BlackBerry 8310, 8230, 8330, 8530, 9330, 9670, 9310, 9650 (Essex Tour) dan BlackBerry CDMA AHA.
Posting Komentar Blogger Facebook
Usahakan anda berkomentar sesuai topik diatas, dan berkomentarlah menggunakan bahasa Indonesia yang baku tanpa singkatan, dan berkomentarlah menggunakan kata yang sopan.