Anjing mastiff Tibet

Pengalamanku News - Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA.

Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum begitu lama. Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing tinggi badan beberapa puluh cm hingga Warna rambut anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat.

Anjing mastiff Tibet

Seperti anjing ini dia telah berkembang dengan tinggi badan dan warna rambutnya. Jika dilihat sepintas hewan ini sangat mirip dengan singa. Namun, itu bukan singa, melainkan seekor anjing yang memiliki bulu berwarna emas dan memiliki muka sangar seperti singa. Selain itu tubuh yang besar dan tinggi juga membuat anjing itu terlihat mengerikan seperti singa.

Anjing ini merupakan jenis anjing mastiff Tibet yang dijual dengan harga 12 juta yuan atau setara dengan Rp 22 miliar. Anjing ini merupakan anjing termahal yang pernah di jual di China.

Anjing mastiff Tibet ini menjadi simbol status dikalangan orang kaya yang mampu membelinya dengan harga yang sangat tinggi.

Anjing ini dibeli oleh seorang pengembang properti yang berusia 56 tahun, maksud ia membeli anjing yang memiliki berat sekitar 90 kg dan tinggi sekitar 80 cm ini, untuk bisa mengembangkan anjing mastiff Tibet ini sendiri.

Penjual yang tidak diketahui namanya tersebut mengatakan bahwa anjing ini merupakan salah satu jenis anjing paling langka, sehingga nilai jualnya sangat tinggi. Ia juga mengatakan bahwa ia sangat merasa sedih karena telah menjual anjing tersebut.

Anjing mastiff Tibet ini merupakan jenis anjing yang biasa diajak berburu oleh suku nomaden dan merupakan anjing paling setia serta protektif. Meskipun terlihat sangar dan ganas namun anjing ini sangat baik dengan pemiliknya.

Posting Komentar Blogger

Usahakan anda berkomentar sesuai topik diatas, dan berkomentarlah menggunakan bahasa Indonesia yang baku tanpa singkatan, dan berkomentarlah menggunakan kata yang sopan.

 
Top